Gas Mulia
Gas
mulia didalam system priodik unsure terdapat pada golongan VIII A agau
golongan 0 (nol) atau golongan 18 yang terdiri atas xenon (Xe), helium
(He), neon (Ne), argon (Ar), krypton (Kr) dan reaktif (setabil) atau
insert yang ditemukan oleh Lord Ralegih dan William Ramsey
Tahun
1892, Raleigh menemukan bahwa oksigen selalu mempunyai massa 15,882
kali lebih besar daripada masa jenis gas Nitrogen yang diproleh dari
penguraian ammonia denagan mereaksikan Nitrogen dangan Maknesium.
3Mg (s) + N2 (g) Mg3N2 (S)
Setelah Nitrogen dipisah, ternyata masih terdapat gas yang volumenya 1/8 dari volume gas semula.
Pada
tahun 1894 sampai 1898 Ramsey yang juga berhasil menemukan ukuran as
mulia lain yaitu helium yang diproleh dari pemanasan mineral uranium
helium barasal dari (helios - matahari). Kemudian penyulingan udara cair
Ramsey menemukan krypton (krypton = tersembunyi), Neon (baru) Xenon
(tak dikenal atau asing )
Semua
gas tersebut dikirim pada Moisan untuk kemudian direaksikan dengan
floriun yang dikenal sangat reaktif, tetapi gas tersebut tidak bereaksi
denganfluorin. Oleh karena itu Ramsey memasukan gas tersebut kesitem
priodik dan kedalam golongan O.
A. Sifat Atomik Gas Mulia
Terliah adanya suatu keterarturan sifat unsure – unsure gas mulia mulai dari Hehingga Rn, yang meliputi:
1. Jari – jari Atom
Jari – jari atom dari He, Kp, Rn semakin bertambah karena bertambahnya jumlah kulit electron
2. Energi Ionisasi
Energi
ionisasi dari He, Kp, Rn semakin berkembang hal ini terjadi karena
penambahan jari – jari atom menyebabkan gaya tari menarik anatar inti
dengan electron valensi semakin lemah, sehingga untuk melepas electron tersebut dibutuhkan energy yang semakin kecil.
3. Kelektronegafan
Unsur
– unsure He, Ne, Ar, tidak memiliki keelektronogatifan semakin
berkembang. Hal ini berarti bahwa kemampuan melepas electron untuk
membentuk suatu ikatan dengan atom lain semakin bertambah.
4. Tingkat Oksidasi
Tingkat
oksidasi He, Ne, Ar, adalah nol sdangkan Kr, Xe, dan Rn memiliki
beberapa tingkat oksidasi tingkat oksidasi mengambarkan jumklah elekton
yang dilepas atau diserap agar diproleh gaar diproleh konfigurasi
electron gas mulia yang stabil.
B. Sifat Fisis Gas Mulia
Gas
mulia merupakan gas monoatomik artinya ditemukan dalam benttuk atom
tunggal di alam yang sering berkatan satu sama lain akibat adanya gaya
London. Pada atom factor yang mempunyai kekuatan gaya London adlah
ukuran atom.
Selanjunya kita peratiakan keteraturan sifat fisi gas mulia apa yang menyebabkan keteraturan tersebut.
1. Kerapatan
Kerapatan menyebakan perbandingan antara massa dan unit oleh masa atom jari –jari atom dan kekuantan gas London.
2. Titik leleh
Titik
leleh yaitu suhu pada saat wujud padat dan air berada dalam suau system
kesetimbangan. Titik leleh dipengaruhi oleh jenis dan kekuatan ikatan.
3. Titik Didih
Titik didih yaitu suhu pada saat wujud gas dan cair berada dalam suatu system kesetimbangan. Titik didih d bertambah dari He ke Rn, karena adanya ertambahan gaya London.
4. Daya Hantar Listrik Dan Panas
Ada
atau tidaknya elakron – elektron bebas yang dapat bergerak dalam suatu
ikatan kimia menentukan apakah suatu unsure dapat menghantarkan lstrik
dan panas atau tidak.
Gas mulia dapat digunakan dalam berbagai hal, antaralain sebagai berikut:
1. Helum digunakan sebagai pengisi balon gas karena masa jenisnya yang rendah dan setaabil.
2. Neon digunakan untuk gas pengisi lampu dan pember warna merah yang terang
3. Argon merupakan gas mulia yang paling banyak digunakan, terutama di atmosfer penguasa logam.
4. Kripton dan Xenon digunakan untuk pengisian lampu iklan yang berwara arni
5. Campuran 10% Xe, 89% Ar, dan 1 % F2 digunakan untuk lampu emisi untuk menhasilkan sinar laser
sumber : http://gintingryan.blogspot.com/2011/12/gas-mulia-dan-halogen.html
0 komentar: